Mengapa Gen Z Mulai Meninggalkan Facebook?
Mengapa Gen Z Mulai Meninggalkan Facebook? Opini yang sama sudah pernah dibahas oleh
koranpagi.id namun kami coba ulas beberapa poin versi dds.web.id. Pada tahun 2025, media sosial terus berkembang dengan pesat, dan generasi muda, khususnya Gen Z, memainkan peran penting dalam perubahan ini. Salah satu platform yang semakin ditinggalkan oleh anak-anak Gen Z adalah Facebook. Meski pernah menjadi media sosial yang mendominasi, kini Facebook mulai terlihat kurang relevan di mata generasi yang lebih muda ini. Lalu, apa alasan utama di balik fenomena ini?
1. Munculnya Platform Baru yang Lebih Populer
Salah satu alasan terbesar mengapa Gen Z mulai meninggalkan Facebook adalah dominasi platform lain yang lebih menarik dan sesuai dengan gaya hidup mereka. Instagram, TikTok, dan Snapchat telah mengambil alih sebagai platform pilihan untuk berbagi konten.
Platform-platform ini menawarkan pengalaman yang lebih interaktif dan visual, yang lebih cocok dengan preferensi Gen Z. TikTok, misalnya, memungkinkan mereka untuk mengekspresikan diri melalui video pendek yang kreatif, sementara Instagram lebih berfokus pada foto dan cerita visual yang bisa berbicara lebih banyak tentang diri mereka. Sebaliknya, Facebook, yang masih mengandalkan teks dan konten berbasis artikel, terasa lebih ketinggalan zaman bagi mereka.
2. Kehadiran Orang Tua dan Keluarga
Facebook dulunya menjadi tempat untuk berinteraksi dengan teman-teman dan berbagi momen pribadi. Namun, seiring berjalannya waktu, platform ini semakin banyak diisi oleh orang tua dan anggota keluarga yang membuat Gen Z merasa kurang nyaman. Ketika orang tua mulai menggunakan Facebook, para remaja merasa bahwa platform tersebut menjadi lebih formal dan tidak lagi tempat yang menyenangkan untuk bersosialisasi.
Gen Z cenderung mencari ruang yang lebih bebas, di mana mereka bisa mengekspresikan diri tanpa terlalu diawasi atau dinilai oleh orang tua. Karena itu, mereka lebih memilih platform yang lebih terisolasi atau yang lebih cenderung digunakan oleh teman sebayanya, seperti Instagram atau TikTok.
3. Fokus pada Privasi dan Keamanan
Di era digital ini, privasi menjadi salah satu perhatian utama bagi banyak orang, terutama bagi generasi muda. Gen Z sangat peduli dengan bagaimana data pribadi mereka digunakan, dan mereka lebih memilih platform yang menawarkan kontrol yang lebih besar terhadap data dan interaksi mereka.
Facebook, yang sering menjadi sorotan karena masalah privasi dan kebocoran data, menjadi kurang menarik bagi Gen Z yang lebih sadar akan pentingnya menjaga keamanan informasi pribadi mereka. Platform seperti Instagram dan Snapchat menawarkan pengaturan privasi yang lebih ketat dan kontrol yang lebih baik atas siapa yang bisa melihat konten mereka, menjadikannya pilihan yang lebih aman.
4. Kehilangan Daya Tarik di Dunia Hiburan dan Influencer
Facebook mungkin menjadi tempat untuk berbagi berita atau diskusi yang lebih serius, namun Gen Z cenderung mencari hiburan dan konten yang lebih santai. Platform seperti Instagram dan TikTok memberikan mereka ruang untuk menikmati konten hiburan yang ringan, dari video lucu hingga tantangan viral, dan mereka lebih mudah terhubung dengan influencer dan kreator konten yang mereka ikuti.
Di sisi lain, meskipun Facebook memiliki fitur “Pages” untuk influencer, platform ini tidak sepopuler Instagram atau TikTok yang memungkinkan pengguna mengikuti influencer dalam format video yang lebih dinamis dan interaktif. Dengan semakin banyaknya influencer yang aktif di TikTok dan Instagram, Facebook semakin kehilangan daya tarik bagi Gen Z yang ingin tetap terhubung dengan tren dan budaya populer.
5. Perubahan Algoritma dan Fitur yang Membingungkan
Seiring berjalannya waktu, Facebook terus memperbarui algoritmanya untuk menyesuaikan diri dengan tren baru. Namun, banyak perubahan yang dilakukan oleh platform ini tidak sesuai dengan harapan penggunanya. Salah satu perubahan yang paling terlihat adalah berkurangnya konten pribadi di News Feed, digantikan oleh iklan dan artikel berita yang lebih panjang.
Hal ini membuat pengalaman pengguna di Facebook terasa lebih “berat” dan kurang menyenangkan dibandingkan dengan platform lain yang lebih ringan dan berfokus pada konten visual, seperti Instagram atau TikTok. Gen Z, yang lebih suka pengalaman media sosial yang cepat dan menghibur, merasa bahwa Facebook terlalu rumit dan tidak lagi memenuhi kebutuhan mereka.
Kesimpulan: Apakah Facebook Masih Relevan untuk Gen Z?
Meskipun Facebook tetap menjadi salah satu platform media sosial terbesar di dunia, Gen Z jelas semakin menjauh. Faktor-faktor seperti dominasi platform lain, kehadiran orang tua dan keluarga, masalah privasi, serta hilangnya daya tarik hiburan membuat Facebook terasa kurang relevan bagi generasi ini.
Namun, meskipun Facebook mulai ditinggalkan oleh banyak anak muda, platform ini masih memiliki sejumlah pengguna setia dari kalangan orang dewasa dan keluarga. Bagi Gen Z, alternatif seperti Instagram, TikTok, dan Snapchat kini menjadi ruang yang lebih sesuai untuk berekspresi, berbagi, dan mengikuti tren.
Bagi Facebook, tantangan terbesar adalah bagaimana tetap relevan di dunia yang semakin dipenuhi oleh generasi muda yang lebih memilih platform yang lebih cepat, visual, dan interaktif. Mungkin, perubahan dalam strategi dan fitur platform ini bisa membawa mereka kembali menarik perhatian Gen Z, meski itu akan menjadi tantangan besar.