Solusi Kelas Hybrid Dalam Pendidikan
Solusi Kelas Hybrid Dalam Pendidikan. Di masa pandemi COVID-19 ini merupakan masa-masa sulit bagi semua orang. Tak hanya sektor usaha dan pariwisata, sektor pendidikan juga mengalami kendala yang harus dihadapi.
Pembatasan kegiatan pembelajaran tatap muka menjadi masalah tersendiri bagi kegiatan belajar mengajar.
Sebagian besar sekolah dan kampus menyelenggarakan kelas daring, dan sebagian kecil yang lain hanya mengandalkan tugas-tugas dalam menunaikan ‘kewajiban’ pelaksanaan belajar mengajar.
Namun, dengan turunnya kasus konfirmasi COVID-19 ada wacana dalam menggelar kegiatan belajar tatap muka dengan maksimal peserta 50%.
Nah, Kelas hybrid tentunya bisa menjadi solusi dalam masa-masa seperti ini. Lantas, seperti apa sebenarnya kelas hybrid tersebut? Terus simak artikel ini.
Apa itu Kelas Hybrid ?
Kelas hybrid, yang kadang juga disebut sebagai kelas hyflex, adalah lingkungan belajar yang mencakup campuran siswa yang hadir di kelas fisik dan juga peserta yang bergabung dengan kelas secara virtual.
Baca Juga : Mekanisme Program Rekognisi Pembelajaran Lampau Kemdikbud
Platform perangkat lunak yang bisa digunakan untuk kelas hybrid seperti pernangkat lunak konferensi video populer seperti Zoom, Microsoft Teams, dan Google Meet.
Aplikasi tersebut memungkinkan siswa untuk menghadiri kuliah atau seminar dari jarak jauh, terlepas dari lokasi fisik mereka sendiri.
Model kelas hybrid menggabungkan elemen tatap muka dari pengajaran tatap muka di dalam kelas bersama dengan fleksibilitas lokasi yang disediakan secara daring.
Implementasi Kelas Hybrid
Ada banyak variasi model pembelajaran hybrid.
Misalnya, beberapa perguruan tinggi menawarkan kelas hybrid sebagai cara bagi siswa yang tinggal di luar negeri untuk menghadiri kuliah atau seminar tanpa harus hadir secara fisik.
Cara lainnya untuk implementasi kelas hybrid adalah dengan membagi pertemuan antara daring dan luring dalam hari yang berbeda.
Dalam banyak hal, kelas hybrid menawarkan hal yang terbaik. Siswa dapat bertemu dengan instruktur dan teman sekelas mereka untuk diskusi dan kuliah langsung.
Dilain hal mereka juga dapat menyelesaikan kursus online. Tetapi kelas hybrid bisa saja tidak cocok untuk setiap siswa. Berikut adalah pro dan kontra dari kelas hybrid.
Pro dan Kontra Kelas Hybrid
Baca Juga : Cara Mengukur Kinerja Publikasi di SINTA
Pro :
Kelas hybrid menawarkan lebih banyak fleksibilitas jadwal daripada kelas tatap muka.
Alih-alih menghadiri beberapa sesi jadwal kelas di kampus setiap minggu, siswa menyelesaikan lebih dari setengah pekerjaan mereka secara online.
Kelas hybrid lebih cocok dengan gaya belajar siswa daripada kelas daring atau tatap muka eksklusif.
Misalnya, pembelajar auditori dapat mengambil manfaat dari kemampuan untuk mengulang kembali rekaman kuliah. Siswa juga dapat mempelajari slide dengan selera mereka sendiri. Sementara itu, siswa masih mendapat manfaat dari pertemuan tatap muka dengan dapat terhubung dengan instruktur dan sesama siswa.
Dengan kelas hybrid siswa dapat belajar bagaimana menggunakan teknologi pembelajaran jarak jauh, berinteraksi dengan instruktur, dan tetap mengikuti kelas atau perkuliahan mereka sambil tetap terbiasa dengan sesi tatap muka.
Kontra :
Beberapa siswa memiliki keterbatasan dengan keterampilan organisasi yang diperlukan untuk studi online. Ketrampilan organisasi disini adalah keterampilan manajemen waktu yang lebih besar dan kemampuan untuk memprioritaskan tugas.
Mengambil kelas hybrid dapat membantu pelajar memperkuat kemampuan organisasi mereka, tetapi juga dapat menjadi tantangan bagi siswa yang kurang disiplin.
Kelas hybrid tidak lepas dengan peran dan persyaratan teknologi, seperti komputer atau laptop yang memenuhi spesifikasi tertentu dan akses internet yang stabil.
Bagi beberapa siswa, mengambil kelas hybrid mungkin memaksa mereka untuk mengeluarkan uang ekstra dalam membeli komputer baru atau berlangganan internet.
Mengingat internet di Indonesia ini masih belum merata dan juga masih tergolong mahal, maka kelas hybrid bisa jadi adalah sebuah beban tersendiri bagi sebagian siswa.