Pemilik Telegram Sindir Apple
Pemilik Telegram Sindir Apple. Pascal Durov, sang pemilik applikasi chatting Telegram, menyindir Apple dalam pesan terbarunya di akun telegram resmi miliknya. Durov mengutip artikel dari NYTimes yang mengungkapkan bahwa Apple telah terlibat dalam sebuah tindakan pengawasan dan penyensoran dalam skala besar oleh perintah dari pemerintah China.
Artikel NYTimes yang dikutip oleh Durov dapat dilihat disini : https://www.nytimes.com/2021/05/17/technology/apple-china-censorship-data.html
Hal tersebut menurut Durov sangat mengecewakan. Namun demikian, Durov tidak heran dengan tindakan Apple tersebut. Karena menurut dia, perusahaan-perusahaan besar seringkali melakukan hal yang sama yaitu lebih memilih mementingkan keuntungan daripada kebebasan.
Apple jelas sangat mengedepankan efisiensi dalam model bisnis perusahaan mereka. Hal ini menurut Durov didasari dari penjualan perangkat keras yang sangat overpriced alias terlalu mahal. Padahal, perangkat keras yang digunakan sudah usang dan model yang lama. Pelanggan-pelanggan Apple juga terpaksa terkunci di dalam ekosistem bisnis model Apple.
Durov menambahkan, setiap kali dirinya menggunakan perangkat Apple (khususnya iPhone) untuk menguji aplikasi barunya di iOS, dirinya merasa seperti terlempar kembali ke dalam abad pertengahan. Sesungguhnya layar iPhone yang 60Hz sudah tidak dapat bersaing lagi dengan layar Android yang 120Hz sehingga bisa dengan lebih mulus dalam menjalankan aplikasi.
Bagian yang terburuk dalam perangkat Apple, masih menurut Durov, sesungguhnya bukanlah dikarenakan penggunaan perangkat keras yang usang dan kuno. Namun, memiliki dan menggunakan sebuah perangkat Apple secara tidak langsung akan menjadikan anda budak digital Apple dimana anda hanya diizinkan menginstall aplikasi yang disediakan melalui App Store milik Apple. Pun demikian anda juga harus dipaksa untuk menggunakan penyimpanan iCloud milik Apple dalam mencadangkan data anda.
Sebuah analisa NYTimes membuahkan hasil bahwa puluhan ribu aplikasi telah hilang dari App Store China selama beberapa tahun terakhir. Beberapa diantaranya termasuk aplikasi outlet berita asing, layanan kencan lgbt, dan aplikasi perpesanan yang terenskripsi. App Store China juga memblokir aplikasi untuk memgorganisir protes pro-demokrasi, aplikasi pembatasan situs internet, serta juga aplikasi tentang Dalai Lama.
Berdasarkan hal tersebut, tidak heran jika Partai Komunis China sangat menghargai pendekatan totaliter Apple tersebut. Karena berkat Apple, kini mereka memiliki kendali penuh atas rakyatnya dimana seperti yang kita tahu bahwa sebagian besar warganya sangat mengandalkan iPhone.